Tugas Advertorial

 

Advertorial      Profil

 

Hery Margono : Butuh kemauan yang kuat untuk bisa menjadi seseorang yang sukses.

 


        (Pak Elfa Hermawan, yang sedang berbincang-bincang dengan pak Hery Margono)

 

Kehidupan memang bukan sesuatu hal yang mudah untuk dilewati. Ada banyak sekali rintangan yang harus dilewati untuk bisa menuju kehidupan yang lebih baik lagi. Terkadang rintangan itu membuat kita jatuh dan ingin sekali menyerah. Hidup butuh usaha keras dari kita, tidak cukup hanya dengan semangat dan berjuang, tentunya diperlukan doa yang tulus, dan tentunya diperlukan nasihat dan motivasi dari orang-orang di sekitar kita. Ada banyak sekali nasihat ataupun motivasi agar kita tidak mudah menyerah dalam hidup, salah satunya dari Pak Hery Margono, yang mana beliau memulai memulai perjuangannya dari bawah. Yang mana perjuangan beliau patut kita contoh.

Pak Hery Margono, seorang sekjen Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), Motivator, serta guru periklanan memulai pendidikannya dari SD, SMP, SMA, yang mana di Desanya tidak ada listrk. Masih pakai lampu temple. Desa Balong Asem, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Beliau ke sekolah naik sepeda, pulangnya sepedanya diangkut karena becek. Beliau SD Negeri di Balong Asem, SMP Lengkong, SMA Negeri kertosono. Waktu SMA, beliau pernah terpikir untuk menjadi dokter, lalu ayahnya pernah berkata "Le, bapak itu cuma lulusan SD, bisa nyekolahin kamu sampai SMA itu sebuah kemajuan, setelah SMA mohon maaf bapak tidak bisa menyekolahkan kamu, kamu mau jadi apa aja terserah, mau jadi tukang cukur silahkan, mau jadi supir silahkan, tapi pesen bapak adalah jadilah yang terbaik."

Beliau baru menyadari pesan ayahnya saat di Jakarta, "Nobody remember runner up, so you must be number one" Beliau saat SMA masuk jurusan IPA, Saat SMA, beliau aktif di organisasi karang taruna. Setelah SMA, beliau langsung inisiatif mencari uang dengan cara menulis, beliau mengatakan "jika ada kemauan, pasti ada jalan”. Pertama kali menulis, beliau mendapatkan uang RP8.000, menulis profil artis Mikel Wijaya Sejak saat itulah, beliau ketagihan menulis dan menjadi seorang freelance. Beliau juga menghubungi artis tersebut, jemput artis tersebut, untuk difoto oleh fotografer. tahun 1985 Sebelum ke Jakarta, beliau tidak tau sama sekali soal menulis, soal foto, kamera juga tidak punya, jadi beliau benar-benar memulai semua itu dari 0, belajar langsung dari situ.

Akhirnya, ketika semua orang tau bahwa beliau dekat dengan artis, kalau orang-orang butuh artis langsung datang ke beliau, Istilahnya kalau sekarang itu beliau menjadi manajemen artis. Sampai suatu saat orang tau bahwa beliau seorang fotografer, akhirnya beliau menawarkan diri kepada beberapa restoran, sampai ada perusahaan buku tulis yang terkenal, namanya Sinar Dunia, beliau menawarkan dirinya ke manager perusahaan tersebut. bagaimana kalau cover buku tulis diganti dengan cover artis, dari situ alhamdulillah beliau diterima.

Yang dari per bulan hanya dapat RP32.000 tiba-tiba beliau diterima untuk mengganti cover buku tulis menjadi cover artis, langsung mendapat uang penghasilan RP1.800.000. pada tahun 1986, saat mendapat penghasilan yang besar, beliau memutuskan untuk kuliah swasta di Kertanegara, jurusan bahasa inggris. kemudian setelah 1 semester, beliau tidak mampu membayar uang kuliah, akhirnya beliau berhenti. Lalu tahun berikutnya lagi daftar kuliah negeri, daftar di Universitas Indonesia, sastra belanda dan satu lagi di APP (akademi pembimbing perusahaan), beliau lolos di 2 perguruan tingi tersebut. Alasan beliau lebih memilih APP karena biaya. Tahun 1987, beliau kuliah di APP jurusan marketing, sampai pertama kali Hanamasa dateng ke Indonesia, yang membuat foto-fotonya beliau, sampai body copynya, brosurnya beliau yang buat juga.

               


Beliau yang pertama kali membuat buku tulis covernya artis, beliau juga pernah jadi fotografer           kalender. Beliau kuliah dari D-3 sampai selesai S-1 dari hasil sebagai fotografer, biaya nikah-pun dari
hasil foto tersebut. Kamera beliau pertama kali adalah penta, belinya yang bekas di daerah mangga     besar, mangga dua. Beliau juga membuat design-design dari cover buku tulis tersebut. Pada tahun        1990, beliau berani untuk mendirikan perusahaan, PT. yang bergerak di bidang advertising itu belum  lulus kuliah Beliau mengatakan "lebih enak kalau kita punya perusahaan sendiri". Beliau juga pernah
merasakan kerja di perusahaan orang lain.           

Beliau juga pernah menjadi salesman buku ensiklopedi. Tahun 1995, beliau akhirnya menjual buku tersebut kemudian hasil dari menjadi fotografer dan salesman itu akhirnya beliau sudah bisa beli kamera, beli vespa, beli mobil saat kuliah. Beliau beli mobil angkot, yang belakangnya terpal untuk membawa barang, saat malam saat selesai kuliah, beliau nyupir. sekian tahun 1989 beliau selain jadi fotografer artis, beliau juga menjadi fotografer produk, yang pertama kali Hanamasa, lalu Kobe. Beliau mengatakan "Kita harus berani jual diri, maksudnya yang positif, kita harus sadar kalau kita punya kemampuan, kita harus punya kemampuan dulu baru kita bisa menjual, yang kita jual itu benar-benar menguntungkan yang beli"

Beliau mengatakan, orang-orang Indonesia saat mendengar kata “jualan” dipikiran mereka itu profesi yang diragukan. Padahal untungnya lumayan, beliau mengatakan saat beliau menjadi salesman, beliau sering mendapat hadiah, seperti jam tangan. Orang jualan itu sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Beliau kuliah S-1 Swasta di Manajemen Industri STMII, Jakarta, selesai tahun 1996, langsung lanjut S-2 di  Magister Manajemen Bidang Pemasaran IPWI, Jakarta. Beliau juga  kuliah S-2 di Master Of Business Admistration Bidang Bisnis International, San Beda College Philippines. Kemudian tahun 2000 masuk kuliah S-3 di Ilmu Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah Dan Pedesaan IPB, Bogor

Beliau kuliah S-3 kerja pun masih jalan, itu perjuangan banget pas S-3. Ketika lulus S-2 beliau mulai ditawari banyak ngajar, beliau memberikan training tentang kewirausahaan di telkom tahun 1998, Beliau mengatakan "Perjuangan hidup harus dimulai dari kualitas diri" Beliau juga menulis buku-buku, antara lain Manajemen Insan Sempurna "The Real Secret To Balance Your Life", Strategi Komunikasi "Seni Mengiklankan Diri", Spiral Development Maturity, How To Create Indonesia Preneur, dan The Miracle Of Metamorph. Kembali lagi ke ulasan di atas, beliau mencoba memanfaatkan apapun kesempatan yang ada, contoh tadi ketika beliau sudah kenal dengan artis, beliau mencoba memanfaatkan momen tersebut untuk jualan artis dalam arti positif, seperti tadi saat mengganti cover buku tulis dengan cover artis tersebut.

Ketika kuliah S-2 pun, kebetulan waktu itu IPWI lagi ramai-ramainya iklan di koran, waktu itu di kompas, lalu beliau menawarkan bagaimana kalau iklannya melalui saya. Ketika S-2 di Master Of Business Admistration Bidang Bisnis International, San Beda College Philippines pun beliau menawarkan diri juga, beliau pertama kali mendapat klien untuk membuat tv di situ. Beliau mengatakan "Sebenarnya di mana-mana selalu ada kesempatan, tinggal kitanya aja mau memanfaatkannya atau tidak".

Beliau mulai aktif di organisasi sejak tahun 1999, yaitu di HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), ketika beliau masuk di sana pun beliau mencoba membuat yayasan pendidikan HIPMI JAYA, untuk mencetak pengusaha-pengusaha muda yang profesional dan beretika. Tahun 2002 beliau mulai aktif jadi pengurus Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI). Tahun 2002-2013 beliau selalu menjadi hukum dan undang-undang. Beliau mengatakan "Kenapa kita harus aktif di asosiasi? karena di asosiasi itu mulai banyak teman, banyak kenalan, dari situ membangun relationship, jadi banyak manfaatnya kalau kita gabung ke asosiasi".

Beliau berpesan kepada ke teman-teman semua untuk harus mempersiapkan segalanya, agar bidang sukes kita bisa menjadi lebih luas. Beliau juga berpesan untuk selalu belajar, jangan pernah berhenti belajar, belajar dari siapa saja. Jadilah yang terbaik di bidang kita masing-masing, jangan asal-asalan.

Comments

Popular posts from this blog

Alasan masuk humas dan alasan menulis itu penting